Apa dan bagaimana ya operasi gigi bungsu itu? Sakit nggak sih selama atau setelah operasi? Duh bagaimana ya dengan saraf disekitarnya? Saya takut dilakukan tindakan tetapi saya menderita karena sakit akibat gigi bungsu…
Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering terlintas dalam pikiran pasien yang menderita nyeri akibat gigi terpendam. Faktanya gigi bungsu tersebut merupakan gigi geraham / gigi molar ketiga permanen yang tumbuh paling akhir. Biasanya gigi bungsu tumbuh di usia 18 tahun sampai dengan usia 23 tahun. Dikarenakan tumbuh terakhir maka gigi tersebut akan kekurangan ruang untuk tumbuh dengan baik di rahang atas maupun rahang bawah. Keadaan ini disebut impaksi atau terpendam. Gigi impaksi bisa saja tertutup oleh jaringan lunak (gusi/mukosa mulut), tertutup oleh tulang alveolus, dan bisa tumbuh sebagian atau seluruhnya terpendam di dalam tulang (imbeded).
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada gigi molar ketiga saja tetapi juga memungkinkan terjadi di gigi lainnya seperti gigi geraham kecil / gigi premolar, gigi taring / gigi caninus/ dan gigi seri / gigi insisivus.
Gigi yang tumbuh tidak normal memang terasa menyebalkan. Banyak keluhan yang diderita oleh pasien seperti sakit kepala sampai dengan tengkuk atau pundak, nyeri di gusi karena tergigit oleh gigi atasnya (perikoronitis), kerusakan gigi molar kedua, susah buka mulut karena bengkak dan nyeri (trismus), bahkan sampai menyebabkan bengkak bernanah yang mengancam jiwa (abses submandibula atau bisa berkembang ke penyakit phlegmon), selain itu gigi terpendam juga berpotensi menjadi kista atau tumor rahang.
Berikut ini contoh gambar rontgen panoramik : gigi terpendam dengan kerusakan gigi molar kedua
Contoh gambar pasien dengan penyakit jaringan lunak abses submandibula akibat kerusakan gigi impaksi dan kerusakan gigi molar kedua di depannya :
Dikarenakan potensi penyakit yang ditimbulkan oleh gigi terpendam tersebut, banyak pasien yang telah dilakukan tindakan operasi pengambilan gigi terpendam tersebut, baik untuk tujuan mengobati penyakit yang telah timbul atau untuk tindakan pencegahan sebelum penyakit tersebut muncul. Selain untuk pencegahan timbulnya penyakit gigi bungsu/terpendam juga harus diambil untuk keperluan alasan perawatan ortodonsi ataupun pembuatan gigi tiruan.
Jika anda menderita hal tersebut, anda bisa berkonsultasi dengan dokter gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial. Saat Anda berkonsultasi ke dokter mengenai gigi terpendam, dokter akan memeriksanya terlebih dahulu. Jika memang perlu dicabut atau dilakukan operasi, anda harus bersiap-siap untuk dilakukan tindakan tersebut. Berbeda dengan gigi lainnya, gigi geraham bungsu atau gigi terpendam memerlukan teknik pencabutan yang lebih rumit karena harus melalui prosedur pembedahan.
Konsultasikan hal-hal di bawah ini ke dokter gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial, seperti :
- Berapa banyak gigi bungsu yang harus dicabut?
- Apa tipe anestesi/bius yang akan diterima?
- Bagaimana supaya tidak nyeri selama atau setelah tindakan?
- Seberapa rumit prosedur pencabutan yang akan dilakukan?
- Berapa lama waktu pencabutan tersebut berlangsung?
- Akankah gigi geraham bungsu tersebut memicu kerusakan pada gigi lainnya?
- Adakah risiko yang akan saya dapatkan seperti kerusakan saraf?
- Adakah perawatan gigi yang harus saya lakukan pascaoperasi?
- Berapa lama penyembuhan pascaoperasi dan kapan saya bisa memulai aktivitas?
- Apakah ibu hamil bisa menjalani operasi gigi bungsu? (tidak ada alasan bahwa prosedur pencabutan akan berpengaruh pada kehamilan, namun Anda perlu menanyakannya kepada dokter, sebab beberapa dokter mungkin akan menunggu perawatan hingga proses kelahiran)
Apa yang akan terjadi selama prosedur pencabutan gigi impaksi/bungsu/terpendam?
Operasi gigi terpendam atau gigi impaksi tersebut tidak sakit, dokter gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial akan mengusahakan operasi yang nyaman, tidak terasa nyeri baik pada saat operasi ataupun setelah operasi. Dokter akan menggunakan salah satu dari tiga jenis anestesi, tergantung pada seberapa rumitnya impaksi gigi, berikut ini penjelasan beberapa anestesi tersebut:
- Anestesi regional blok nervus alveolaris inferior dengan lokal anestesi infiltrasi: diberikan dengan cara menyuntikkan larutan anestesi di dalam pterigomandibula di dekat foramen mandibula tempat masuknya nervus alveolaris inferior yang mempersarafi gigi dan juga nervus lingualis untuk membius saraf gigi, gusi dan lidah. Ditambah dengan suntikan pada titik dekat gigi yang akan dicabut. Pasien akan tetap terjaga selama proses pencabutan. Walaupun pasien akan merasakan tekanan dan pergerakan, pasien diupayakan tidak akan merasakan rasa nyeri.
- Anestesi sedasi plus regional blok anestesi IAN : diberikan melalui garis intravena di lengan pasien. Anestesi ini akan menekan kesadaran pasien, sehingga pasien memiliki memori yang terbatas selama proses pencabutan, pasien diupayakan tidak merasakan nyeri, anestesi plus sedasi diberikan pada pasien dengan kecemasan. Layanan ini tergantung fasilitas di rumah sakit dan persetujuan dokter spesialis anestesi.
- Anestesi general : prosedur operasi gigi impaksi atau gigi terpendam dengan bius umum dilakukan jika pengambilan gigi terpendam dilakukan secara multiple (lebih dari atau sama dengan dua gigi), atau gigi yang terpendam dalam (imbeded), pasien dengan kecemasan, pasien dengan penyakit penyerta (komorbid) yang merupakan kontraindikasi lokal anestesi, gigi impaksi dengan kelainan (kista, tumor rahang, tumor jinak jaringan lunak, perikoronitis), sulit membuka mulut / trismus, dan pertimbangan lainnya. Pasien akan menghirup obat melalui hidung. Ketika diberikan anestesi ini, Anda akan hilang kesadaran. Tim dokter akan memonitor pengobatan, pernapasan, temperatur, cairan dan tekanan darah. Pasien akan kehilangan memori selama prosedur dan tidak merasakan sakit dan tersadar kembali setelah operasi selesai.
Persiapan menjelang operasi gigi bungsu / gigi impaksi / gigi terpendam
Operasi yang dilakukan dengan lokal anestesi akan dilakukan perawatan rawat jalan. Pasien bisa pulang ke rumah di hari yang sama setelah menjalani pencabutan gigi geraham bungsu / gigi impaksi. Namun, semua tergantung pada seberapa rumit impaksi gigi yang diderita pasien, ada pasien yang harus menjalani rawat inap karena mengalami beberapa kendala atau komplikasi paska operasi. Sebelum operasi, pasien akan menerima instruksi dari rumah sakit atau klinik gigi tentang apa yang harus dilakukan sebelum dan sesudah operasi. Pasien yang dilakukan tindakan dengan sedasi intravena atau general anestesi (bius umum) memerlukan rawat inap selama 2-3 hari di Rumah Sakit.
Apa yang terjadi setelah pencabutan geraham bungsu?
Jika pasien mendapat anestesi sedasi dan general, pasien akan dibawa ke ruang pemulihan setelah operasi dan akan mendapatkan perawatan secara rawat inap di Rumah Sakit. Jika hanya lokal anestesi, pasien bisa langsung pulang selesai operasi. Beberapa hal yang mungkin terjadi:
- Pasien mungkin masih akan mengalami perdarahan setelah pengangkatan gigi geraham bungsu. Cobalah untuk tidak meludah berlebihan sehingga tidak harus mengeluarkan gumpalan darah dari gusi atau gigi. Ganti kasa seperti yang sudah diarahkan oleh dokter gigi.
- Atasi rasa sakit dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter. Selain itu, bisa juga dengan mengompres dengan es pada pipi di sisi rahang area gigi yang dioperasi untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Bengkak pasti terjadi pada pipi pasien. Jangan khawatir, hal ini akan mereda dalam waktu tiga hari. Mungkin, pasien juga akan mengalami memar, biasanya akan terjadi selama beberapa hari.
- Setelah pencabutan gigi bungsu, ada baiknya pasien beristirahat dulu, sehingga bisa kembali beraktivitas secepatnya.
- Minum banyak air putih juga diperlukan setelah operasi. Hindari minuman seperti alkohol, kafein, minuman berkarbonasi, atau minuman panas pada 24 jam pertama. Hindari juga meminum lewat sedotan sebab dapat membuat gumpalan darah kembali keluar.
- Pilihlah makanan yang lembut seperti yogurt dan bubur selama 24 jam. Hindari makanan yang keras untuk dikunyah, panas, dan pedas. Makanan tersebut dapat membuat iritasi pada luka operasi.
- Bersihkan mulut dengan berkumur menggunakan obat kumur secara perlahan, hindari menggosok gigi pada 24 jam pertama selanjutnya gosok gigi menggunakan sikat gigi kecil dengan bulu sikat yang lembut.
- Jika pasien merokok, sebaiknya tidak merokok dulu dalam 72 jam setelah operasi atau selama mungkin sampai sembuh. Rokok dapat menghambat proses penyembuhan.
Kapan saya harus kembali ke dokter?
Jika terjadi komplikasi maka pasien dapat menghubungi atau kembali ke dokter, beberapa komplikasi pasca tindakan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
- Sulit bernapas atau menelan
- Perdarahan yang berlebihan
- Demam
- Nyeri parah bahkan setelah meminum obat untuk penghilang nyeri
- Bengkak yang memburuk setelah dua atau tiga hari
- Merasa kebas yang berkepanjangan
- Mengeluarkan nanah
Hal tersebut memerlukan penanganan segera baik dengan rawat jalan maupun rawat inap tergantung dari keparahan komplikasi paska operasi.
Operasi ini bisa dengan pembiayaan umum, asuransi swasta, asuransi JKN/BPJS