• UGM
  • FKG UGM
  • PDGI
  • PABMI
  • IAOMS
  • ASIAN OMS
  • AOCMF
Universitas Gadjah Mada Bedah Mulut dan Maksilofasial
Fakultas Kedokteran gigi
Universitas Gadjah Mada
  • Home
  • Tentang Kami
    • Visi Misi
    • Daftar Staff
  • Prodi IBMM
    • Visi Misi
    • Pengelola
  • Publikasi
    • M Masykur Rahmat
    • Prihartiningsih
    • Bambang Dwirahardjo
    • Rahardjo
    • Poerwati Soetji Rahajoe
    • Cahya Yustisia Hasan
    • E. Riyati Titi Astuti
    • Pingky Krisna Arindra
    • Yosaphat Bayu Rosanto
  • Layanan
    • Bedah Dentoalveolar
      • Pencabutan Gigi
      • Operasi Gigi Impaksi
      • Alveolektomi
      • Dental Implant
    • Traumabedah mulut dan Maksilofasial
      • Fraktur Dentoalveolar
      • Fraktur Mandibula
    • Abses Dentoalveolar
    • Kelainan Kongenital pada Rongga Mulut
    • Tumor Rongga Mulut
      • Tumor Jaringan Lunak
      • Tumor Jaringan Keras
  • Galeri
    • eLisa
    • Foto
    • Video
  • e-Learning
    • Lesi non neoplastik neoplasma jinak
    • Modul Pembelajaran Prodi BMM
  • Beranda
  • ELISA
  • Lesi non neoplastik atau hamartoma

Lesi non neoplastik atau hamartoma

  • ELISA
  • 27 April 2018, 10.44
  • Oleh:
  • 0

Lesi non neoplastik atau hamartoma adalah

  • suatu kelainan perkembangan yang ditandai oleh proliferasi abnormal dari jaringan atau organ yang berasal dari bagian tersebut.
  • Pertumbuhan berlebih yang bersifat kongenital
  • Perumbuhan menyerupai tumor jinak, terjadi ketika sejumlah sel normal berkumpul di suatu jaringan. Sel-sel yang membentuk hamartoma mempertahankan fungsinya, tidak seperti sel yang membentuk tumor ganas. Hamartoma memiliki potensi pertumbuhan yang terbatas, sehingga tidak dianggap suatu tumor (tumor like lesion / non neoplastic lesion)

Terminologi hamartoma berasal dari bahasa Yunani, yaitu “hamartia” yang artinya kecacatan atau kesalahan. Tahun 1904 ditetapkan oleh Albrecth sebagai pertumbuhan malformasi menyerupai tumor (tumour‑like malformations). Hamartoma dalam rongga mulut berasal dari epitel odontogenic dan nonodontogenic, otot, tulang, pembuluh darah, saraf, dan lemak

Patogenesis hamartoma masih spekulatif, bisa berasal dari garis embrionik terutama mesoderm. Secara klinis, sebagian besar hamartoma asimtomatik dan jarang menimbulkan komplikasi dan pilihan perawatan kasus hamartoma adalah dengan eksisi bedah. Prognosis pasca bedah adalah baik dengan rekurensi yang rendah.

MATERI KULIAH

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Universitas Gadjah Mada

Jl. Denta Sekip Utara Yogyakarta
Telp.Fax +62-274-515307

fax:+62-274-547667 ext 106

email:fkg@ugm.ac.id

Arsip

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY